Pemerintah Provinsi Papua akan "merumahkan" warga suku Koroway yang selama ini bermukim di pepohonan rimba Papua di Distrik Citak Mitak, Kabupaten Mappi. Demikian Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Papua, Wasuok Joseph Siep, Rabu (13/8).
Kebijakan itu merupakan kelanjutan dari "turun kampung" Gubernur Papua Barnabas Suebu ke ibukota Distrik Citak Mitak akhir Juli lalu. Pemerintah setempat telah menganggarkan kebijakan itu untuk APBD 2009, dengan program menjajaki kondisi geografis, keberadaan penduduk, dan jumlah warga suku Koroway.
Suku Koroway bermukim di atas pohon-pohon tinggi di hutan belantara Kabupaten Mappi dan Kabupaten Boven Digoel. Hingga kini, mereka masih mengembara di kawasan daerah aliran sungai Mamberamo yang tersebar di sejumlah kabupaten. Selama ini, mereka dibina Yayasan Pengembangan Masyarakat Masirey Papua yang dipimpin Theis Wopari.
Suku pohon itu ditemukan para pekerja sebuah perusahaan pengeboran minyak dan gas bumi asing pada sekitar 1982. Dilaporkan, kaum lelaki suku itu mengenakan selembar daun yang diikat tali di ujung auratnya, sedangkan kaum perempun mengenakan selembar daun yang diikat tali di pinggang menutupi auratnya.
Menurut Siep, setelah penjajakan kondisi geografis dan keberadaan penduduknya, komunitas mereka akan dikembangkan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.(SHA/LIPUTAN6)
Note:
Cerita Orang Pohon tak ubahnya Orang Perahu, semacam suku Bajo, yang juga dirumahkan. Di Sulawesi Selatan, ada suku Tobalo, yang semula bermukim di atas pohon, yang sekarang dirumahkan. Lucunya, mereka keluar-masuk bukan hanya melalui pintu, tapi juga jendela. Ada juga suku Binggi di Sulawesi Barat, yang kabarnya masih bermukim di atas pohon, tapi akan dirumahkan juga. Entah setelah dirumahkan, apa juga akan keluar-masuk melalui pintu dan jendela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar