Juni 20, 2007

SUKU WANA DI TAMAN NASIONAL MOROWALI (3)

“Ekspedisi To Wana (Bagian 3)” menceritakan perjalanan Tim Arkeologi Unhas Makassar ke Taman Nasional Morowali, untuk mendpati kehidupan Suku Wana. Pada 2001, seorang Arkeolog Universitas Hasanuddin, Iwan Sumantri, melakukan ekspedisi ke pedalaman Cagar Alam Morowali untuk meriset kehidupan suku Wana. Kali ini, ia bersama sejumlah mahasiswanya kembali mendatangi Cagar Alam Morowali; untuk melihat perubahan kehidupan suku Wana dalam lima tahun terakhir.


Pada bagian ketiga ini, Tim Ekspedisi tiba di Desa Kayupoli – desa terluar di Cagar Alam Morowali. Di tempat ini, mereka menyaksikan sidang perceraian, upacara pengobatan momoga, cara berladang, hingga membuat kesimpulan; ada perubahan besar pada Suku Wana!

TIM PRODUKSI:
“Ekspedisi To Wana (Bagian 3)”;
Syaiful Halim (Sutradara/Penulis Naskah/Kamerawan); Budi Sukmadianto (Pengarah Fotografi/Kamerawan); Agus Salim Harahap (Penyunting Gambar); Billy Soemawisastra (Narator); M. Nur Ridwan & Budi Utomo (Penata Grafis); Ari Widagdo (Penata Musik); Iwan Sumantri, Suparyono, dan Asfriyanto (Periset); Iwan Sumantri, M. Ikbal, Haerani Umar, Ana Yusriana, Jabar Lahaji, M. Nur Ali (Tim Ekspedisi/Talent); Andi Mulia, Dewi Roslia, Tamrin Soppeng dan Awi (Pendukung Produksi). Diproduksi di Morowali, Sulteng, pada 31 Maret – 9 April 2006. Ditayangkan di Program POTRET SCTV pada 13 Mei 2006.

NARASI ORISINAL:
JAUH DI ANTARA LAUT/ DANAU/ DAN SUNGAI-SUNGAI DI PULAU SULAWESI// JAUH DI PEDALAMAN RIMBA DAN PADANG ILALANG MOROWALI/ MENGHAMPAR SEBUAH KEHIDUPAN BERSAHAJA// MEREKA DIKENAL DENGAN SEBUTAN TO WANA/ ATAU ORANG WANA//

PERJALANAN SELAMA SEKITAR TUJUH JAM/ AKHIRNYA TERHENTI DI RUMUH SUJUH// SEBENARNYA/ IA JUGA BAGIAN DARI DESA KAYUPOLI// NAMUN/ KARENA SAWAHNYA BERADA DI KAWASAN INI/ IA BERSAMA KELUARGANYA BERMUKIM DI TEMPAT INI// MENURUT JABAR/ RUMAH YANG DITEMPATI SUJUH MERUPAKAN RUMAH KHAS SUKU WANA//

BILA DI RUMAH SUJUH TENGAH BERISTIRAHAT/ MAKA ISTRINYA TENGAH MEMANEN PADI DI SAWAH// BAGI SUKU WANA/ LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN MEMILIKI TINGKATAN YANG SAMA// YANG MEMBEDAKAN/ PEREMPUAN TIDAK BISA MENJADI KEPALA SUKU/ ATAU BASOLI//

BERBINCANG SAMBIL BERISTIRAHAT DI RUMAH SUJUH MEMBUAT RASA PENAT HILANG// TIBA-TIBA/ TIM EKSPEDISI MERASA/ PERJALANAN PANJANG INI TELAH BERAKHIR// NAMUN/ MENURUT JABAR LAHAJI/ TIM EKSPEDISI MASIH MEMBUTUHKAN WAKTU BEBERAPA JAM UNTUK TIBA DI DESA KAYUPOLI// DAN/ PERJALANAN KE ARAH SANA HARUS MELEWATI BUKIT DAN PADANG ILALANG YANG CUKUP LUAS// PADA AKHIRNYA/ IWAN SUMANTRI MEMUTUSKAN/ TIM ESKPEDISI HARUS MELANJUTKAN PERJALANAN//

SORE YANG MERAYAP MENDEKATI MALAM MEMBUAT SENGAT MATAHARI TAK LAGI TERASA// HAL INI CUKUP MENGUNTUNGKAN TIM EKSPEDISI/ SAAT MENAPAKI BUKIT SULEWO// TIBA DI PUNCAK BUKIT SULEWO DIMANFAATKAN OLEH SELURUH ANGGOTA TIM EKSPEDISI/ UNTUK MENDAPATKAN TENAGA BARU// MEREKA BERISTIRAHAT SAMBIL MENIKMATI PANORAMA KAWASAN CAGAR ALAM MOROWALI// DEMI MEMBURU WAKTU YANG TERUS MENDEKATI MALAM/ TIM EKSPEDISI LANGSUNG MELANJUTKAN PERJALANAN// KALI INI/ MEREKA HARUS MENURUNI BUKIT SULEWO//

SETELAH MENDAPATI JALAN SETAPAK DI ANTARA PADANG ILALANG/ TIM EKSEPEDISI BENAR-BENAR MERASA LEGA// KARENA/ MEDAN TERBERAT TELAH TERLEWATI// KINI/ MEREKA HARUS MENGATASI JALAN DATAR/ DENGAN PADANG ILALANG DI KIRI-KANANNYA// MENURUT JABAR LAHAJI/ PADANG ILALANG INI MERUPAKAN BEKAS BERCOCOK-TANAMNYA WARGA SUKU WANA// PALING TIDAK/ TUJUH TAHUN YANG LALU/ TEMPAT INI PERNAH DIJADIKAN SAWAH//

TANPA TERASA/ TIM EKSPEDISI MENGHABISKAN WAKTU HINGGA EMPAT HARI UNTUK MENCAPAI DESA KAYUPOLI/ DI DALAM KAWASAN CAGAR ALAM MOROWALI/ YANG LUASNYA MENCAPAI 225 RIBU HEKTAR// SELAIN DESA KAYUPOLI/ SEKITAR 2000 WARGA SUKU WANA LAINNYA/ MENEMPATI DESA POSANGKE/ DESA UEWAJU/ DAN DESA KAYUMARANGKE/ YANG JUGA BERADA DI KAWASAN CAGAR ALAM// JARAK SATU DESA KE DESA LAIN TERBILANG JAUH//

HARI PERTAMA DI DESA KAYUPOLI/ ATAU HARI KELIMA DARI SELURUH PERJALANAN/ TIM ESKPEDISI MENDAPATKAN DRAMA PERCERAIAN/ YANG DISEBUT MOPAGIU// SIDANG PERCERAIAN/ SEPERTI JUGA SIDANG MASALAH-MASALAH LAIN/ DISELENGGARAKAN DI RUMAH SEORANG WARGA/ DIPIMPIN OLEH BASOLI/ ATAU KEPALA SUKU// DAN/ SIDANG PERCERAIAN KALI INI TERJADI/ KARENA NETI MENDAPAT PERLAKUAN BURUK DARI SUAMINYA/ TOLODO// NETI MENGGUGAT CERAI// LALU/ JIMA MEMANGGIL PARA SAKSI/ YANG MENJADI PENENTU KEBENARAN CERITA NETI//

DI AKHIR SIDANG/ JIMA MEMUTUSKAN/ UNTUK MENGABULKAN PERMOHONAN CERAI NETI// NAMUN/ NETI HARUS MEMBAYAR DENDA KEPADA MANTAN SUAMINYA/ TOLODO// SIDANG PUN BERAKHIR DENGAN DAMAI/ TANPA ADA RASA SAKIT HATI DI KEDUA PIHAK// BAHKAN/ TERLIHAT TIDAK REAKSI BERLEBIHAN ATAS HASIL SIDANG//

DI SIANG HARI/ NYARIS TIDAK KEGIATAN MENARIK DI LINGKUNGAN DESA KAYUPOLI// KAUM LAKI-LAKI BIASANYA PERGI LADANG ATAU KEBUN// IWAN SUMANTRI MELIHAT ADANYA PERGESERAN POLA HIDUP SUKU WANA DIBANDINGKAN LIMA TAHUN LALU// IWAN SUMANTRI DAN JABAR SEMPAT MENGIKUTI KEGIATAN SEORANG WARGA SUKU WANA/ YOMA/ YANG BERNIAT MENUNJUKKAN TEKNIK MELINDUNGI LUMBUNG DARI SERANGAN HAMA TIKUS//

KEARIFAN DALAM MEMANFAATKAN POTENSI ALAM/ JUGA DITUNJUKKAN YOMA DALAM MEMANFAATKAN TEBU// IA GUNAKAN ALAT SEDERHANA/ UNTUK MENDAPATKAN GULA DARI TEBU//

PERUBAHAN YANG PALING MENCOLOK/ WARGA SUKU WANA DI DESA KAYUPOLI/ UMUMNYA TAK LAGI MENJALANI KEGIATAN BERBURU DAN MERAMU// MEREKA LEBIH MENGARAHKAN KEGIATAN MENCARI NAFKAH/ DENGAN MEMANFAATKAN ROTAN DAN DAMAR DARI HUTAN DI SEKITAR PEMUKIMANNYA//

DALAM SATU BULAN/ MASING-MASING KELUARGANYA RATA-RATA BISA MEMBAWA SEKITAR 700 KILOGRAM DAMAR KE KOTA KOLODALE/ DAN DIJUALNYA KEPADA TENGKULAK SEHARGA 3500 RUPIAH PER KILOGRAM//

SEIRING DENGAN PENDAPATAN UANG YANG CUKUP BESAR/ MEREKA JUGA TELAH LAMA MEMILIKI BARANG-BARANG ELEKTRONIK// SEMUA ITU MERUPAKAN BUAH PERGESARAN POLA HIDUP/ DARI BERBURU-MERAMU MENJADI PELADANG-PEDAGANG//

DI HARI KEENAM/ TIM EKSPEDISI MENDAPATKAN UPACARA PENGOBATAN TRADISIONAL ALA SUKU WANA/ YANG DISEBUT MOMAGO// UPACARA INI MELIBATKAN SEORANG DUKUN/ ATAU WALIA/ DAN SEKELOMPOK PEMUSIK// TARIAN SANG WALIA BERTUJUAN MENDAPATKAN KEKUATAN DARI PUE/ ATAU YANG MAHA PENCIPTA// SETELAH DIRASAKAN KEKUATAN ITU DATANG/ SANG WALIA AKAN MENDATANGI PASIENNYA// IA MENGUSAP DAN MENGHISAP SUMBER PENYAKIT//

UPACARA MOMAGO ADALAH BUKTI/ ADANYA HUBUNGAN ANTARA YANG MAHA PENCIPTA DENGAN SUKU WANA// MEREKA PERCAYA ADANYA TUHAN/ DAN MEMEGANG TEGUH KEYAKINAN KHALAIKNYA// NAMUN/ MEREKA AKAN MENGUCILKAN SEORANG WARGA SUKU WANA/ BILA DIKETAHUI MEMELUK AGAMA DI LUAR KHALAIK//

WAKTU TERASA BERJALAN LAMBAT DI TENGAH ALAM MOROWALI// NAMUN/ BANYAK CERITA YANG DIDAPAT DAN DISIMPAN SEBAGAI CATATAN ILMIAH ATAU PRIBADI// TIGA HARI BERGAUL DENGAN KEHIDUPAN SUKU WANA/ SEMAKIN TERLIHAT ADANYA PERUBAHAN BESAR DALAM KEHIDUPAN MEREKA// HAL ITU/ BUKAN HANYA TERLIHAT PADA POLA BERBURU-MERAMU YANG BERGESER MENJADI BERLADANG-BERDAGANG// NAMUN/ POLA KONSUMTIF MEMBUAT MEREKA LEBIH BERANI MEMANFAATKAN KEHADIRAN PARA PENDATANG KE DESANYA/ UNTUK MENDAPATKAN TAMBAHAN NAFKAH// MISAL/ DENGAN USAHA PORTIR ATAU MENYEWAKAN PERAHU KATINTING// SEHINGGA/ KESEDERHANAAN DAN HIDUP TANPA PAMRIH/ JUGA MULAI TERGURAS/ DAN BERGANTI MENJADI HITUNG-HITUNGAN RUPIAH//

SATU CATATAN YANG TERSISA/ SOAL PRINSIF/ TARE PEMERENTAH/ TARE AGAMA/ DAN TARE KAMPUNG// TIBA-TIBA PANDANGAN ITU BEGITU TEPAT/ BILA DIKAITKAN DENGAN KEINGINAN IDEAL MANUSIA// TARE PEMERENTAH/ ATAU TANPA PEMERINTAH/ MEMANG BENAR ADANYA/ BILA SUATU NEGERI DIKELOLA OLEH PEMIMPIN YANG TIDAK BERTANGGUNGJAWAB DAN TIDAK MEMPEDULIKAN KESEJAHTERAAN RAKYATNYA// TARE AGAMA/ ATAU TANPA AGAMA DI LUAR KHALAIK/ MEMANG TEPAT/ BILA AGAMA DIJADIKAN BARANG DAGANGAN DAN ALAT PENGUASA/ UNTUK MEMBODOHI RAKYATNYA// TARE KAMPUNG/ ATAU TANPA KAMPUNG/ JUGA BETUL/ BILA KAMPUNG TIDAK LAGI MENYEDIAKAN KERUKUNAN DAN KENYAMANAN BAGI WARGANYA//

Tidak ada komentar: